Pesanggrahan Spektakuler, Pengajian Maulid dan Festival Budaya

Pengajian

KENDAL, Beritategas.com – Warga Pesanggrahan Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, menciptakan momen yang sangat spektakuler dengan mengadakan dua (2) acara fenomenal, yaitu pengajian rutin Ahad Kliwon untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad dan Festival Kuda Lumping dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Acara yang dimulai pagi hingga dini hari ini menyatukan kegiatan keagamaan dan budaya dalam sebuah pertunjukan yang mengagumkan, Minggu (01/10/23).

Acara diawali dengan Pengajian Akbar yang dihadiri ribuan umat Islam dari Desa Sidokumpul dan sekitarnya. Pembicara pada pengajian ini adalah KH. Al Habib Ja’far Shodiq Bin Alwi Al Munawar, memberikan hikmah dan kebijaksanaan kepada para hadirin. Kemeriahan pengajian dilanjutkan dengan sholawat dan doa bersama untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad.

Usai pengajian, warga Pesanggrahan langsung beralih ke Festival Kuda Lumping yang meriah. Kuda lumping dari Desa Sidokumpul dan Desa sekitar berlomba-lomba mempertontonkan kesaktian dan keindahan gerakan kuda lumping. Acara ini terus berlanjut hingga dini hari, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan.

Teguh Rahayu, Kepala Dusun Pesanggrahan dan sekaligus panitia acara, menyatakan bahwa acara ini adalah bentuk kebersamaan antara kegiatan keagamaan dan budaya warisan leluhur. Dengan bangga, Teguh Rahayu mengungkapkan bahwa warga Pesanggrahan berhasil menyatukan dua aspek penting ini menjadi satu acara spektakuler.

“Ini adalah keindahan yang wajib kita syukuri. Meski kita memasuki tahun politik, tapi kita tetap satu Sidokumpul”, jelasnya.

Karen Pujarisma, seorang tokoh muda dari Patean dan Pengurus GMPI (Gerakan Muda Pembangunan Indonesia) wanita Jawa Tengah, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyatakan kagumnya atas kegiatan yang luar biasa ini yang mampu menyatukan spektakuleritas keagamaan dan budaya.

Acara ini tidak hanya menjadi peristiwa yang memukau, tetapi juga menjadi bukti bahwa keberagaman dan kekayaan budaya dapat menjadi perekat yang kuat dalam suatu komunitas. Warga Pesanggrahan menampilkan bahwa kegiatan keagamaan dan budaya dapat bersatu dalam satu harmoni yang indah dan mampu menginspirasi orang untuk tetap bersatu meskipun berbeda pilihan di tahun politik.

Pewarta : Pujiono
Editor : Widiyo Prakoso

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.