JAKARTA, Beritategas.com – Di tengah stagnasi ekonomi global, perekonomian domestik pada pertengahan tahun 2024 dihadapkan pada tantangan yang ditandai dengan penurunan permintaan akibat peningkatan harga khususnya kebutuhan pokok, pelemahan kinerja manufaktur, dan pelemahan nilai tukar.
Namun demikian, Kementerian Keuangan tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal II-2024 diperkirakan masih relatif bertahan pada kisaran 5,0%-5,2%. Sementara itu, tingkat inflasi terjaga di level 2,51% dan suku bunga BI7DRR masih dipertahankan di level 6,25% pada Juni 2024.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terdepresiasi 6,5% sejak awal tahun menjadi Rp16.421/USD. Sama halnya dengan kondisi ekonomi domestik, industri otomotif juga dihadapkan dengan tantangan dimana penjualan ritel mobil baru mengalami penurunan sebesar 14% menjadi 432 ribu unit selama semester pertama 2024.
Sementara untuk penjualan sepeda motor baru relatif stabil yaitu sebesar 3 juta unit. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar Rupiah.
“Seiring dengan melesunya industri otomotif di sepanjang semester pertama 2024, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sedikit mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp20 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) mengalami pertumbuhan sebesar 15% menjadi Rp58,4 triliun.” Ujar Dewa Made Susila, Presiden Direktur, Kamis (1/8/2024).
Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah terus
mengembangkan bisnis non-otomotif seperti pinjaman multiguna. Sepanjang semester pertama tahun 2024, perusahaan mencatat pertumbuhan pembiayaan baru di segmen non otomotif sebesar 15%, mencapai Rp 4,0 triliun. Pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif perusahaan.
Selain itu, Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp4,3 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru. Untuk dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Perusahaan akan terus melakukan kegiatan pemasaran, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah).
“Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga Juni 2024 tercatat sebesar Rp1,5 triliun atau mewakili sekitar 8% dari total pembiayaan baru Adira Finance. Segmen mobil berkontribusi sebesar 43% dari total pembiayaan baru di Sumbagsel, diikuti oleh segmen sepeda motor sebesar 32%,
dan segmen non-otomotif sebesar 26%.” ujar Rudy Sumaryadi, Kawil Sumatera Bagian Selatan.
Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil, melalui kerja sama dengan berbagai merek dan dealer kendaraan listrik. Sepanjang semester I2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance
meningkat signifikan, mencapai Rp178 miliar.
Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi. Hingga 30 Juni 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 476 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.
Pewarta : Ervina Diniaty
Editor : Firman