BATURAJA – Plh Bupati OKU Drs. H. Edward Candra, M.H., Menghadiri Acara Panen Raya Padi IP 200 dan Tanam IP 300 Bersama Menteri Pertanian RI dan Gubernur Sumsel, bertempat di Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur. Sabtu (3/4/2021).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di semua daerah dan kali ini di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Upaya yang masif dilakukan tanpa kenal hari libur ini dilakukan guna mengoptimalkan hasil panen untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah/beras petani saat musim panen raya.
Dalam sambutannya Menteri Pertanian menyatakan Pertanian adalah menjadi jawaban dari aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat, karena profesi petani merupakan profesi yang tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19.
Syarul menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pasca panen yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan. Sehingga secara bertahap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya kita dorong, tapi juga pasca panennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packeging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP,” ucapnya.
Lanjutnya, hari ini saya bersama Gubernur dan Bupati bersinergi dalam memajukan sektor pertanian, sebab membangun pertanian itu tidak bisa sendiri-sendiri.
“Memang saat ini produksi pertanian seluruh Indonesia lagi melimpah karena panen raya, tentu saja kita terus menjaga agar harga gabah/beras petani termasuk di OKU Timur ini tetap dalam koridor pengendalian harga,” ujarnya.
Menteri Pertanian juga menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pascapanen agar harga gabah/beras tetap terjaga. Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sementara Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengungkapkan apresiasi atas kehadiran Mentan di Kabupaten OKU Timur dalam memberikan semangat kepada petani, memajukan pertanian dan solusi nyata tentang serap gabah saat musim panen raya sehingga harga stabil.
Lanjutnya, produksi padi Provinsi Sumsel tahun 2020 mencapai 2,74 juta ton GKG atau setara 1,57 juta ton beras dan terjadi surplus 622.306 ton beras. Adapun potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektare dan luas panen bulan April ini mencapai 84.216 hektare.
Sambungnya, harga gabah/beras memang fluktuatif meskipun ada HPP. Produksi padi kita tingkatkan dan hasilnya produksi padi di Sumsel tinggi. Ini adalah keberhasilan program Kementan yang sangat diapresiasi.
“Salah satu cara meningkatkan produksi beras melalui program 1000 penyuluh dan membentuk komando strategis pembangunan pertanian (Kostratani) yang tersebar di seluruh kecamatan di 17 Kabupaten/Kota Se Sumsel,” katanya.
Di akhir acara Mentan memberikan bantuan bagi para petani diantaranya bibit padi, bibit kelapa, sperma kerbau, bibit itik, benih jagung dan saprodi.
Turut hadir acara, Anggota DPR RI Percha Lean Puri, Bupati/Walikota Se-Sumsel, Anggota DPRD Provinsi Sumsel, Direktur BSB, Forkopimda OKU Timur, DPRD OKU Timur, OPD, Kabag, Camat, Lurah/Kades Se OKU Timur, BUMN/BUMD serta Undangan Lainnya.
Reporter : Rudi Hartono
Editor : Firman