Prof. Enggar Raih Gelar Guru Besar Melalui Perjalanan Inspiratif Dari Keraguan hingga Kesuksesan

JAMBI, Beritategas.com – “Guru Besar memiliki jabatan yang lebih permanen dibandingkan dengan jabatan struktural. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi seorang dosen,” ujar Prof. Enggar.

Universitas Jambi (UNJA) menggelar acara pengukuhan ‘Guru Besar’ untuk 11 dosen yang berhasil meraih jabatan akademik tertinggi, salah satunya adalah Prof. Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.k., dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNJA yang dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Ilmu Akuntansi yang diselenggarakan di Gedung Balairung UNJA, Selasa (18/02/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam wawancara usai pengukuhan, Prof. Enggar menceritakan perjalanan hidup yang penuh warna. Sejak masa SMP, ia telah berkelana jauh, salah satunya ia pada tahun 1991 terpilih mewakili Indonesia dalam Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan. Pengalaman internasional tersebut memberi dampak besar dalam hidupnya, membentuk pandangan dan semangatnya dalam meraih cita-cita.

Awalnya, Prof. Enggar bercita-cita menjadi arsitek atau dokter. Namun, hidup membawanya pada dunia akuntansi, jurusan yang awalnya ia pilih bukan dari keinginannya, melainkan mengikuti harapan almarhum sang ayah.

Bahkan, di semester pertama kuliah, ia sempat ingin menyerah karena kesulitan memahami mata kuliah akuntansi. Namun, seiring waktu, ia justru menemukan jalan hidupnya di bidang ini, bahkan hingga melanjutkan studi S2 dan S3 dalam Ilmu Akuntansi setelah menjadi dosen.

Prof. Enggar mengungkapkan, menjadi seorang guru besar bukan hanya sebuah jabatan akademik, tetapi sebuah pencapaian luar biasa yang memberi dampak jangka panjang dalam dunia pendidikan.

“Guru besar memiliki jabatan yang lebih permanen dibandingkan dengan jabatan struktural. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi seorang dosen,” ujar Prof. Enggar.

Perjalanan menuju gelar guru besar tidak mudah. Prof. Enggar sempat menghadapi tantangan besar saat mengajukan kenaikan jabatan pada 2023, terutama dengan adanya perubahan sistem pengajuan yang memaksa proses tersebut tertunda. Namun, berkat dukungan suami, keluarga, dan kolega, akhirnya ia berhasil mendapatkan Surat Keputusan (SK) Guru Besar pada Desember 2024.

Sebagai pesan bagi generasi akademisi yang lebih muda, Prof. Enggar menekankan pentingnya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman serta teknologi.

“Generasi sekarang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi. Mereka harus bisa memanfaatkan peluang itu untuk memajukan pendidikan,” ujar Prof. Enggar.

Selain itu, ia mengingatkan para akademisi muda untuk tetap aktif dan produktif dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, meskipun sering kali menghadapi lingkungan yang tidak selalu mendukung.

“Berikan karya terbaik untuk diri sendiri dan perguruan tinggi,” pesan Prof. Enggar.

Dengan pengukuhan ini, Prof. Enggar tidak hanya menambah prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para dosen dan akademisi lainnya untuk terus berkomitmen dalam dunia pendidikan dan penelitian, serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Kunjungi : www.unja.ac.id.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.