JAMBI, Beritategas.com – Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum (MIH) Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH UNJA) menggelar ‘Workshop Kurikulum’. Kegiatan diselenggarakan bertempat di Ruang Prof. Dr. Bahder Johan Nasution, S.H., M.Hum, Fakultas Hukum Kampus UNJA Telanaipura, Kota Jambi pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Kegiatan di buka secara resmi oleh Dekan Fakultas Hukum UNJA, Dr. Usman, S.H., M.H. Dalam sambutannya Usman menyampaikan bahwa memasuki zaman yang syarat dengan persaingan, setiap individu harus memiliki keterampilan abad 21. Dengan memperkuat keterampilan yang relevan, anak didik/mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia yang kompleks dan berubah dengan cepat. Pendidikan yang adaptif, inklusif, dan relevan dengan zaman akan menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang kompeten dan siap menghadapi masa depan.
“Di era globalisasi yang semakin meluas dan kompleks, Pendidikan berperan sangat penting dalam mempersiapkan anak didik untuk menghadapi tantangan global. Kurikulum sebagai panduan utama dalam proses pendidikan senantiasa beradaptasi dengan dinamika globalisasi untuk memastikan bahwa anak didik/mahasiswa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” ujarnya.
Sebagai nara sumber pada workshop kurikulum MIH FH UNJA menghadirkan Prof. Dr. H. Joni Emirzon, SH., M.Hum., FCBarb., FILArb. Prof. Joni merupakan guru besar Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Asesor BANPT, Anggota Tim Majelis Doktor, Dirjen Kelembagaan Mendikbud, ARBITER BANI, Mediator dan Arbiter LAPS-SJK-OJK, Pendirian JE Institute Of Law dan CV JE. Riset dan Pengembangan, Dekan FH Universita Sriwijaya.
Kegiatan tersbut dihadiri Ketua MIH FH UNJA, Taufik Yahya, Sekretaris MIH Andi Najemi, guru besar dan Para dosen MIH UNJA serta mahasiswa S2 MIH.
Perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial telah mengubah lanskap pendidikan. Sejalan hal tersebut, revitalisasi kurikulum menjadi suatu kebutuhan mendesak agar mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman dengan syarat persaingan tinggi.
Menurut Prof. Joni, untuk mendidik individu dengan keterampilan membutuhkan sebuah perencanaan yang baik.
”Agar pengembangan kemampuan mahasiswa dapat dilaksanakan dengan lebih terarah serta sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, maka pengembangan kemampuan mahasiswa harus dilaksanakan secara terprogram melalui kurikulum. Sejalan dengan tuntutan jaman, Kurikulum perlu dimodifikasi/revitalisasi dengan tujuan membekali anak didik/mahasiswa agar memiliki keterampilan seiring abad ke-21”, ungkapnya Prof. Joni.
UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 19 (1) pada program magister/magister terapan, beban belajar berada pada rentang 54 (lima puluh empat) satuan kredit semester sampai dengan 72 (tujuh puluh dua) satuan kredit semester yang dirancang dengan masa tempuh kurikulum 3 (tiga) semester sampai dengan 4 (empat) semester. (2) mahasiswa pada program magister/magister terapan wajib diberikan tugas akhir dalam bentuk tesis, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis.
Keberadaan revitalisasi diharapkan pengembangan kurikulum mampu menjadi lebih optimal dalam melakukan optimalisasi profesionalisasi guru/dosen dalam melakukan pengembangan materi bahan ajar, sehingga keberadaan guru sebagai pengajar materi ke anak didik mampu menyampaikan materi dengan tepat guna dan tepat sasaran.
Menurut Sekretaris MIH, Andi Najemi Tujuan Penyusunan Kurikulum, adalah
untuk tercapainya kompetensi lulusan yang akhirnya sesuai atau mendekati kebutuhan kompetensi di pasar kerja.
“Kurikulum adalah urat nadinya proses pembelajaran, Kurikulum menjadi penting dan kebutuhan setiap lembaga pendidikan. Tanpa Kurikulum maka tidak akan terwujud apa yang menjadi Visi, Misi, dan sasaran PT, Fakultas, dan Prodi.” tutupnya.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman
