JAMBI, Beritategas.com – Perjalanan ke Baitullah menunaikan ibadah haji, merupakan perjalanan yang jauh dan panjang, biaya yang mahal, menyiapkan diri dari sisi fisik, mental, moral, spiritual dan juga material serta persyaratan yang tidak mudah. Ibadah haji perjalanan ibadah yang semakin penting dan tidak semua orang bisa lakukan.
Haji juga merupakan identitas paripurna umat Islam karena memang menjadi rukun terakhir yang harus dilakukan oleh kaum muslimin yang mampu dan mendapatkan panggilan dari Allah swt
Bapak/ibu yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, serta manfaatkanlah waktu yang kita miliki untuk bergegas menyambut hidayah dan kebaikan serta menjauhkan diri dari hal-hal yang melalaikan. Resapilah wahai saudaraku, firman Allah Ta’ala.
Syukur Alhamdulillah, di hari ini Jum’at, 14 Juni 2024 bertepatan dengan 7 Dzulhijjah 1445 H kita bersua kembali dengan ustadz Sadam Husen, S.Sy. dalam Kajian Islam dengan tema Rahasia dan Hikmah Ibadah Haji.
Bapak/ibu yang dirahmati Allah
“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu. Maka, barangsiapa yang mendapat petunjuk, sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” (QS. Yunus: 108)
Saat hidayah dan petunjuk ini menyapa, sambutlah hidayah tersebut dengan hati yang lapang, bergegaslah untuk beramal dan melakukan kebaikan, karena sesungguhnya diri kitalah yang memegang kendali, apakah diri kita akan menjadi hamba yang beruntung atau menjadi hamba yang merugi lagi celaka.
Sesungguhnya ibadah haji merupakan perjalanan yang sarat akan keimanan dan pengagungan kepada Allah Ta’ala. Sungguh, ia merupakan perjalanan yang paling mewah dan paling nikmat. Karena di dalamnya menggabungkan kemuliaan waktu dengan kemuliaan tempat. Marilah bersama-sama mengingat dan saling mengingatkan akan beberapa pelajaran berharga serta rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya.
Dengan demikian, maka akan bertambah pula keimanan dan pengagungan kita kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
Ma’asyiral mukminin yang semoga mendapatkan rahmat Allah Ta’ala,
Hikmah pertama dari syariat haji adalah mudahnya menyatukan dan menyelaraskan kaum muslimin serta bersatunya mereka dalam satu barisan yang sama.
Di musim haji, kaum muslimin datang berbondong-bondong dari segala penjuru dunia. Tidak ada perbedaan di antara mereka, baik yang kaya maupun yang miskin, yang terpandang maupun yang biasa saja, atau yang berkulit putih maupun yang berkulit gelap. Semua datang dengan niat memenuhi panggilan Allah, beribadah kepada-Nya dengan hanya mengenakan kain ihram putih sederhana serta menanggalkan baju-baju mewah yang biasanya mereka kenakan.
Yang kedua wahai saudaraku, haji mengingatkan kita akan perjalanan seseorang menuju alam akhirat.
Orang yang berhaji akan meninggalkan negara tercintanya. Begitu pula seseorang yang meninggal dunia, maka ia juga akan meninggalkan dunia tempat ia tinggal sebelumnya. Sebagaimana seseorang yang sedang haji melepaskan seluruh pakaiannya dan hanya menggunakan 2 helai kain ihram, begitu pula kondisi seseorang tatkala meninggal dunia, maka akan dilepaskan seluruh bajunya darinya.
Lalu, ia akan dimandikan dan hanya dipakaikan kain kafan berwarna putih saja.
Di dalam wukuf seorang jamaah haji di Padang Arafah, maka itu adalah miniatur kecil dari salah satu kejadian di hari kiamat. Allah Ta’ala berfirman,
“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?” (QS. Al-Muthaffifin: 4-6).
Pada hari Arafah, tatkala jamaah haji berdiri bersama-sama, bermunajat dan berdoa kepada Allah Ta’ala, maka itu merupakan salah satu gambaran bagaimana nantinya seluruh manusia berkumpul dan menghadap Allah Ta’ala untuk menunggu hisab akan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia.
Karena hal ini juga, Allah Ta’ala memulai surah Al-Hajj, surat yang membahas ibadah haji, dengan peringatan akan dahsyatnya hari kiamat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu. Semua wanita yang menyusui anaknya lalai dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil. Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al-Hajj: 1-2)
Di antara hikmahnya juga adalah besarnya pahala yang akan didapatkan oleh seorang hamba tatkala melaksanakan ibadah haji dan ia merupakan seutama-utamanya amalan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Dari satu umrah ke umrah yang lain adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur, tidak ada balasan baginya, melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
Pada kesempatan yang lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya,
“Manakah amalan yang paling utama?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Lalu, ditanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah).” Lalu, ditanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Maka, beliau menjawab, “Haji mabrur.” (HR. Bukhari no. 26).
Bapak/ibu yang berbahagia,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda,
“Siapa yang berhaji dan tidak berkata jorok dan tidak berbuat fasik, dia akan kembali seperti dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521 dan Muslim no. 1350).
Ma’asyiral mukminin yang semoga mendapatkan rahmat Allah Ta’ala,
Semoga kita yang belum di panggil Allah ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji maupun umroh, Allah permudahkan jalan kita untuk beribadah di tanah suci secepatnya. Dan mari kita do’akan saudara- saudara kita yang sekarang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci kembali ke Tanah Air dengan membawa haji yang mabrur. Aaamin allahumma Aaamin.
Pewarta: A. Erolflin
Editor: Firman