KLATEN, Beritategas com – Dinas Pendidikan Pemkab Klaten bekerja sama dengan lembaga pengembangan metode pendidikan IGMP Jawa tengah menggelar bimtek implementasi kurikulum. Merdeka bagi kepala sekolah dan guru kelas 1 dan 4 se- eks kawedang Winangun Klaten Jawa tengah (Jateng).
Kegiatan tersebut bertempat di Joglo njero Desa kraguman kecamatan Jogonalan Klaten, kegiatan tersebut akan berlangsung selama delapan hari mulai hari Senin (20/6/2022) sampai dengan hari Selasa (28/6 2022).
Menurut ketua pelaksana Sugeng Raharjo, pelaksana bimtek implementasi kurikulum merdeka ini di ikuti oleh sekitar 300 guru dan kepala sekolah dari wilayah eks kawedanan gondangwinangun.
“Karena banyaknya peserta pelaksanaan bimtek di bagi dua tahap pertama bimtek di lakukan secara luring selama tiga hari di joglo njero boto yang di ikuti sekitar 150 peserta dan pada hari ke empat di lakukan secara daring di sekolah masing-masing sekolah peserta bimtek dan akan di awasi dari para pengawas sekolah setempat,” kata Sugeng Raharjo.
Sugeng menambahkan untuk tahap kedua di laksanakan sama dengan tahap pertama yakni 3, hari secara luring dan berikutnya secara daring di sekolah masing-masing.
Lebih lanjut Sugeng mengatakan, untuk pelaksanaan bimtek baru untuk guru kelas 1 dan 4, selanjutnya secara berturut turut juga akan di laksanakan untuk guru 2, 3, 5,dan 6.
“Dengan di adakan bimtek implementasi kurikulum merdeka kepada guru dan kepala sekolah ini, di harapkan pada tahun ajaran 2023/2024, kurikulum merdeka sudah bisa di terapkan secara penuh di seluruh sekolah yang ada di kabupaten Klaten (Jateng,Jawa tengah),” harap Sugeng Raharjo.
Menurutnya, kurikulum merdeka belajar merupakan adanya kemandirian siswa dalam mencari bahan untuk belajar, kurikulum merdeka ini adalah bentuk belajar kemandirian dari siswa.
Para siswa bisa saja mengambil bahan- bahan ajar melalui internet atau sumber lainnya kemudian di diskusikan di sekolah dan siswa sudah tidak tergantung pada guru sepenuhnya.
“Dengan pada saat siswa mengambil bahan ajar dari internet di harapkan para orang tua mendampingi, jika tidak d dampingi di khawatirkan anak-anak justru tidak fokus dalam mencari bahan, tapi boleh jadi hanya bermain games,”
Pungkasnya.
Pewarta : Armila
Editor : Firman