OGAN ILIR, Beritategas.com – Warga Desa Tanjung Harapan Kecamatan Tanjung Raja dan sekitarnya mengeluhkan pelayanan Penyedia air Bersih PDAM Rantau Panjang yang tidak maksimal, pasalnya air yang dapat Konsumen hanya sedikit (hanya menetes), tetapi pada saat bayar tagihan air PDAM sangat besar, di tambah lagi sudah hampir satu bulan lebih air PAM mengalirnya tidak deras dan sering macet-macetan.
“Sudah lama hari air PDAM tidak mengalir, kalau pun mengalir tidak deras macet-macetan,” kata warga setempat yang enggan disebut namanya, Rabu (30/10/2024).
Akibat, warga terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli mesin pompa air dan juga pipa air untuk menyedot air sumur bor yang di bangun oleh kepala desa.
“Air PAM sering macet kami terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk beli mesin pompa air, bagai mana tidak, jangankan buat mandi, masak, dan nyuci pakaian, untuk kencing dan untuk menyiram kotoran saat bang air besar pun tidak bisa,” tuturnya.
Dalam hal ini warga Desa Tanjung Harapan merasa sangat dirugikan, air ledeng hidup berselang satu kali, penagihan air ledeng nya besar.
“Kami merasa dirugikan oleh pihak PDAM Rantau Panjang dimana air PAM jarang hidup, kalau hidup berselang satu hari baru hidup, kalaupun hidup air mengalirnya tidak deras. Air kami cuma dapat setetes, bayar tagihannya besar, satu bulan mencapai Rp 180 ribu, yang benar saja, pada hal anggota keluarga kami tidak banyak bahkan sering tidak ada dirumah, bayar tagihan listrik saja satu bulan paling besar 200 ribu itu pun pemakaiannya nonstop,” ujar warga.
Masih kata warga, Kalau begini terus kondisi air terus – terusan mengalir tidak maksimal Konsumen sangat merasa di rugikan, sudah bayar tagihan PAM mahal, di tambah lagi bayar tagihan listrik melonjak, akibat keseringan memompa air subur bor menggunakan mesin.
“Dalam hal ini kami berharap pihak PDAM agar bisa memberikan pelayanan yang layak kepada komsumen. Kami juga berharap agar air PAM hidupnya tiap hari, dan penagihanya sesuai dengan aturan yang ada,” harapnya.
Sementara itu Kepala Cabang PDAM Rantau Panjang Amir Yahya tidak mau dikonfirmasi, dalam hal ini memberikan kuasa kepada petugas pencatat meteran bagian induk cabang Rantau panjang Rahmat Hidayat untuk memberikan keterangan. Menurut Rahmat pihaknya sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin.
“Dari tanggal 11 sampai tanggal 13 Oktober 2024 ini hasil pantauan saya di lapangan air hidup normal, bukan seperti di dua bulan sebelumnya. Kalau dua bulan yang lalu kita bisa dimaklumi, memang tidak dapat air sama sekali. Dikarenakan ada kendala mesin distribusi kami belum diupgrade, kemarin mesin distribusi kami hanya 10 liter sekarang sudah 20 liter. Alhamdulillah di bulan 10 ini masyarakat Desa Tanjung harapan sudah senang karena sudah mendapatkan air, tidak seperti dua bulan yang lalu,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk Petugasnya di desa Tanjung harapan bernama Sinta, dia sering mendapatkan ocehan dari pelanggan, seperti acaman tidak mau bayar tagihan air kalau tidak dapat air, faktanya di lapangan ada temuan warga yang maling air, berjumlah tiga orang, apakah itu perbuatan yang pantas, padahal pihaknya sudah memberikan pelayanan yang maksimal di sana.
Disinggung masalah kenapa pendistribusian air ledeng berkelang satu hari, petugas pencatat meteran menjawab di karenakan jumlah pelanggan air bersih PDAM meningkat.
“Saat ini jumlah pelanggan kami meningkat dari yang semula 800 pelanggan menjadi berjumlah sekitar 1000 pelanggan lebih. Jadi dari hasil rapat musyawarah antar kepala cabang dengan kepala unit sepakat pendistribusian air di lakukan secara bergilir, agar pelanggan yang jauh jangkauannya bisa mendapatkan air,” ujarnya.
Petugas pencatat meteran menjelaskan juga bahwa untuk harga per kubik air saat ini adalah 1 sampai 10 kubik Rp 1500. Untuk 11 sampai 20 kubik Rp 2600. Untuk 21 sampai 30 kubik Rp 3600.
Dikatakannya Tirta Ogan berharap kepada pelanggan yang mempunyai tunggakan pembayaran agar segera melunasi tunggakan.
“Kami berharap kepada pelanggan yang menunggak tagihan pembayaran air untuk segera melunasinya. Jangan sampai petugas kejaksaan datang ke rumah, kalau tiga bulan berturut – turut menunggak pembayaran akan di layangkan surat peringatan selama tujuh hari, kalau selama waktu tuju hari surat peringatan tidak ditanggapi maka akan diberi tindakan pencabutan meteran dari pipa induk, begitu pun untuk pelanggan yang mencuri air sebelum meteran, kalau ketahuan akan di beri sanksi satu hari itu juga, di cabut meteran airnya dari pipa induk,” Pungkasnya.
Pewarta : Rosita
Editor : Firman