MEDAN, Beritategas.com – Media dan anak muda harus berperan dalam menekan penyebaran hoaks di tengah-tengah masyarakat di Sumatera Utara (Sumut). Memberikan pemahaman kepada masyarakat menjadi salah satu yang bisa dilakukan.
Kepala Biro detikSumut Baringin Parlindungan Lumban Gaol mengatakan jika informasi soal politik dan Pemilu menjadi hal yang paling banyak dalam penyebaran hoaks di tahun 2024. Setelah itu, ada isu kesehatan, bencana, sosial hingga agama.
“Berdasarkan data kita, sepanjang tahun 2014 informasi yang paling banyak dalam penyebarannya hoaks adalah isu politik, karena memang tahun ini merupakan tahun politik ada Pemilu dan Pilkada,” kata Baringin Parlindungan Lumban Gaol, Senin (30/12/2024).
Hal itu disampaikan oleh Baringin dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi) dengan tema ‘Refleksi 2024 dan Transformasi Media di 2025’. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan anak muda di Kota Medan, Sumut.
Lebih lanjut, Baringin menjelaskan jika penyebaran hoaks itu melalui media sosial. Ada beberapa media sosial yang kerap menjadi sarana penyebaran hoaks.
“Dari zaman dulu penyebaran hoaks itu sudah ada, namun semakin massif di era digital ini melalui media sosial karena setiap orang dalam menyebarkan konten hoaks dan diteruskan oleh orang yang tidak tahu,” jelasnya.
Sehingga media disebut memiliki peran penting dalam menekan penyebaran hoaks di tengah-tengah masyarakat. Media harus memverifikasi informasi yang beredar dan memberikan faktanya kepada masyarakat.
“Media yang sudah diverifikasi Dewan Pers tentunya memiliki peran untuk menekan penyebaran hoaks, media harus memverifikasi informasi sehingga masyarakat mendapat informasi yang utuh dan benar,” ujarnya.
DetikSumut sebagai bagian dari detikcom disebut juga memiliki peran dan fungsi untuk mencegah persebaran hoaks. Tentunya semua media yang sudah diverifikasi harus berperan menekan penyebaran hoaks.
Selain itu, anak muda juga memiliki peran untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada orang sekitar, terutama orang tua. Hal itu mengingat anak muda lebih mudah memahami dan menelaah informasi yang tersebar tersebut apakah hoaks atau tidak.
“Anak muda juga tentunya harus memberikan edukasi kepada orang yang lebih tua, anak muda dianggap lebih mudah memahami informasi,” ujarnya.
Setelah acara Ngobrol Pintar itu, Baringin juga memberikan santunan kepada anak-anak yang berada di Panti Asuhan Ade Irma Suryani Nasution di Jalan Cik Ditiro, Medan. Pemberian santunan itu disebut sebagai bentuk cinta kasih kepada anak-anak untuk memotivasi dan memberikan inspirasi.
“Ini merupakan cinta kasih kepada sesama, kami datang bukan hanya memberikan sembako, tetapi juga membawa motivasi dan inspirasi kepada anak-anak kita,” tutupnya
Pewarta : Rizky Zulianda
Editor : Firman