BOGOR, Beritategas.com – Haji Mulyadi Kepala Desa (Kades) Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, berharap kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Pemerintah Kabupaten Bogor untuk percepatan pembangunan Bendungan Mas Yono.
Setiap musim arus kali Angke sangat deras menyebabkan plat baja penutup pintu air bendungan Mas Yono jebol dan menyebabkan banjir di Depok, Tangerang Selatan dan DKI Jakarta. Bendungan itu berada di perbatasan Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok dengan Desa Curug Nomor 29 Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Pemerhati lingkungan, Andri Satria (60) tahun, menuturkan plat penutup pintu air bendungan Mas Yono itu jebol saat awal musin hujan, November lalu.
“Lagi musim banjir aja kemaren, pintunya itu kan dari lempengan baja itu, jebol,” kata Andi Satria, Kamis, (17/4/2025).
Andri Satria menjelaskan pintu air itu berfungsi untuk mengatur air di bendungan Mas Yono.
“Kalau musim paceklik paling kekurangan air, sekarang musim hujan, bisa banjir, air enggak terkontrol keluarnya,” kata
Andi Satria
Imbas pintu air itu jebol, Depok, Tangerang Selatan dan DKI Jakarta akan terdampak.
“Itu kan Kali Angke muaranya ke Jakarta, kalau kemarin-kemarin itu kan, kalau bisa ditutup, bisa mengalir ke kali ke Sungai Cisadane, Tangerang,” tuturnya.
Pada saat ini curah hujan belum tinggi, namun dikhawatirkan saat puncak musim hujan, banjir akan melanda 3 wilayah tersebut.
Senada dengan hal ini H. Mulyadi Kepala Desa (Kades) Curug, kecamatan Gunung Sindur menuturkan, Bendungan Mas Yono berada di perbatasan Curug, Bojongsari Kota Depok dengan Curug, Gunung Sindur Kabupaten Bogor.
H Mulyadi mengatakan pelat baja penutup pintu air Bendung Mas Yono yang rusak sebenarnya sudah diperbaiki beberapa kali.
“Sudah beberapa kali servis, ya rusak lagi, rusak lagi, harusnya memang ukurannya pelat bajanya emang kudu diganti,” kata kades.
H Mulyadi Kades Curug berharap Pemerintahan Jawa barat bisa merealisasikan percepatan pembangunan terkait bendungan mas Yono yang berada di pemerintahan kabupaten Bogor
Kades pun mengusulkan Bendungan tersebut dijadikan tempat wisata, dan bendungan yang lama bisa diperbaiki kembali sehingga aliran air bisa terbagi dua.
“Agar volume air tidak melebihi volume, juga harus dikeruk dengan kedalaman 4 meter.’ ungkap Mulyadi.
Pewarta : Ahmad Mulyadi
Editor : Firman
