Rembuk LSM/NGO Se Sumsel Lahirkan LSM/NGO Yang Profesional Dan Berintegritas

LSM
Istimewa

“Kami mengajak rekan-rekan penggiat LSM/NGO untuk benar-benar menjadi jembatan antara masyarakat selaku penerima kebijakan dengan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan, sebagaimana marwah sesungguhnya LSM/NGO dilahirkan,” kat dia.

Lanjut dikatakan, Kami segenap panitia rembuk tidak berafiliasi dengan pihak manapun ataupun atah politik tertentu.

Bacaan Lainnya

“Kalaupun ada pihak yang menghubungkan kegiatan ini untuk pesta politik tahun 2024, kami tentu saja tidak bisa melarang timbulnya asumsi seperti itu mengingat menjelang tahun politik suatu hal yang wajar jika “dikaitkan”. Namun perlu kami tegaskan segenap panitia rembuk dari hati yang paling dalam tujuan rembuk ini diadakan ingin membentuk karakter rekan-rekan sesama penggiat LSM/NGO yang profesional dan berintegritas,”ungkapnya.

Dipandu Cek Daus MC kondang dari kota Palembang, semakin menghidupkan suasana acara dengan banyolan-banyolannya yang khas. Sesekali tampak para nara sumber yang terdiri dari beberapa tokoh di Sumatera Selatan seperti Ketua PWI SumSel, Rektor Universitas IBA, perwakilan DPC Peradi kota Palembang dan perwakilan dari Kejaksaan Tinggi SumSel tertawa mendengar celotehan Cek Daus.

Kegiatan ini terdiri dari dua sesi dimana sesi pertama pemaparan materi dari nara sumber kemudian setelah istirahat makan siang dilanjutkan dengan sidang pleno yang nantinya akan merumuskan point-point rekomendasi yang akan dibawa ke pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
.

Tampak dalam pantauan kami bagaimana serunya perdebatan pada masing-masing anggota komisi dalam merumuskan isu-isu yang bersentuhan langsung untuk masyarakat agar dapat menjadi rumusan rekomendasi. Tepat pukul 14.30 WIB masing-masing komisi dipersilahkan untuk membacakan hasil sidang komisi.

Komisi dua yang diwakili Sukma Hidayat,SE mengatakan, dimana salah satu isu yang dibedah soal lingkungan hidup.

Salah satu point yang dirumuskan adalah masalah tambang rakyat, point-point yang cukup krusial menurut komisi dua terkait perizinan, dampak lingkungan akibat penambangan dan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar tambang.

Selain masalah pertambangan komisi dua juga menyoroti masalah banjir yang menjadi momok setiap tahun khususnya dikota Palembang.

Salah seorang panitia Amhar Black mengatakan, setelah rekomendasi disimpulkan dan Presidium terbentuk, Insya Allah pada awal 2023 kita mengundang kembali peserta kegiatan untuk menindak lanjuti program-program yang mereka buat berdasarkan rekomendasi yang ada,” imbuhnya.

Untuk rekomendasi hasil dari sidang pleno dalam minggu-minggu ini akan kami serahkan ke pemerintah provinsi dan beberapa instansi lainnya. Penyerahan rekomendasi ini akan kami berikan bersama LSM/NGO yang ikut hadir dalam kegiatan rembuk,” utupnya.

Pewarta : Siswadi
Editor : Firman

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.