PALEMBANG, Beritategas.com – Siswa, kepala sekolah, guru, dan staf SMA Negeri 18 Palembang menghadiri kegiatan reses DPRD provinsi Sumatera Selatan dapil II Palembang masa sidang II Tahun anggaran 2025 di beberapa kecamatan di kota Palembang. Wilayah yang dikunjungi meliputi Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Timur III, Alang-alang Lebar, Sukarame, Kemuning, Sako, Kalidoni yang berlangsung di SMA Negeri 18 Palembang, Jumat (14/2/2025).
Hadir dalam kegiatan ini Koordinator Reses Dapil Palembang 2, Hj. Zaitun, SH, MKn (Gerindra), bersama anggota DPRD lainnya, yaitu H.M. Anwar Al-Syadat, S.Si., M.Si (PKS), Ir. H. Zulfikri Kadir (PDI Perjuangan), H. Nopianto, S.Sos., MM (NasDem), Muhammad Yansuri, S.Ip (Golkar), Tamtama Tanjung, SH (Demokrat), dan Fajar Febriansyah, ST., M.I.Kom (PAN).
Anggota DPRD sekaligus wakil ketua DPRD Sumsel Nopianto mengatakan, kegiatan ini sebagai penampung aspirasi dan keluhan bagi masyarakat.
“Kebutuhan krusial di SMAN 18 ini kebutuhan fasilitas pendukung karena di wilayah SMA ini rawan banjir. Di sekolah ini kalau musim hujan ini kebanjiran,” ujarnya.
Lanjut, ia mengatakan, karena sering kebanjiran makanya kepala sekolah menaikan lantai di gedung ini supaya kalau hujan turun tinggi air tidak masuk ke dalam kelas sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan.
“Tidak sebatas itu tetapi juga ada upaya-upaya bagaimana sekolah ini tetap bebas banjir. Sekarang dilakuin kepala sekolah pak Heru sudah bagus. Artinya pemerintah provinsi harus memikirkan bagaimana sekolah ini betul-betul bebas dari banjir,” katanya.
Masih dikatakannya, begitu juga dengan fasilitas pendukung seperti aula belum ada. Animo masyarakat untuk anak-anaknya bersekolah disini cukup tinggi. Sedangkan ruang kelas sangat terbatas.
“Ditambah lagi juga kondisi ruang kelas yang ada ini belum sesuai dengan kondisi sekolah-sekolah umum. Karena SMAN 18 ini dulunya diperuntukkan untuk sekolah seni rupa. Tentunya design sekolahnya berbeda dengan sekolah umum lainnya. Ruangannya lebih kecil, karena anak-anak yang sekolah di seni rupa tidak banyak,” bebernya.
Sekarang SMAN 18 sudah sekolah umum tentunya harus disesuaikan dengan kondisi anak-anak yang belajar sekarang. Ini perlunya dukungan dari pemerintah provinsi supaya SMAN 18 ini disesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Ditengah keterbatasan fasilitas, keterbatasan anggaran, kepala sekolah beserta jajaran dewan guru, komite sekolah dan anak-anak sekolah tidak harus patah semangat dan harus bisa membuktikan bahwa ditengah keterbatasan ini SMAN 18 bisa berprestasi. Bisa jauh lebih baik dari sekolah di kota Palembang maupun di provinsi Sumsel,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Palembang Heru Supeno, S.Pd., M.Si memperkenalkan kelas maya (kelas digital) yang ada di SMAN 18.
“Ruangan ini mendapatkan apresiasi dari Pj. Gubernur sebagai enam besar inovator ditingkat guru dan kepala sekolah. Setidak-tidaknya anak bisa menikmati belajar yang nyaman. jadi ini sifatnya bergilir,” ujarnya.
Lanjut, ia juga mengembangkan aplikasi yakni Sahabat Baik (Sahbai) yaitu aplikasi kasus bullying.
“Supaya anak-anak yang tertekan dibully temannya, tertekan dengan gurunya, tertekan dengan sesama teman diluar jadi bisa dilaporkan ,melalui aplikasi ini. Ini baru ada di SMAN 18 nanti kami akan menggandeng SMAN 2,” ujarnya.
“Selain itu juga mengembagkan aplikasi Tamu Digital. Setiap ada tamu yang berkunjung di SMAN 18 harus mengisi data bertemu dengan siapa dan keperluan apa,” tambahnya.
Disamping itu juga menyampakan aspirasi kepada anggota dewan yakni keterbatasan ruang olahraga, lahan parkir sempit, serta bangunan lama yang perlu direnocasi.
“Untuk itu saya harapkan perhatian dan dukungan dari pemerintah provinsi Sumsel agar SMAN 18 ini memberikan pendidikan yang berkualitas bagi siswa,” pungkasnya.
Pewarta : Ervina Diniaty
Editor : Firman