Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah,
Pada zaman ini, seberat apapun ujian yang Allah berikan, masih jauh lebih berat ujian yang diberikan kepada para nabi, kita diuji sakit 1 hari saja atau satu pekan, luar biasa beratnya, sampai sampai hampir habis kesabaran kita, sementara nabiyullah Ayub as, sakitnya 7 tahun, namun tetap dalam keta’atan.
Kita diuji kelaparan sehari saja rasanya berat mulut kita untuk tidak mengunyah makanan, sementara Rasulullah salallahu alaihiwas salam pernah tidak makan berhari-hari sehingga beliau mengganjal perutnya dengan batu.
Hari ini kita masih merasa kuat, padahal ketika diuji dengan cacian, hinaan, atau pukulan, kita sudah emosi, bahkan ingin membalas yang setimpal atau lebih parah lagi.
Sementara Rasulullah salallahu alaihiwas salam sudah dihunuskan pedang dari punggungnya, namun beliau tetap memaafkannya, ketika dilempar dengan batu sampai berdarah darah, dihina, dicaci, dikatakan gila, namun beliau masih mendo’akan kebaikan atas meraka.
Padahal suri tauladan kita adalah Rosulullah salallahu alaihiwas salam,
Mari sama sama kita renungkan, bahwa ujian yang Allah berikan kepada kita adalah tanda kasih sayang Allah, ujian adalah penghapus dosa, ujian adalah penambah derajad ujian juga bisa manambah keimanan kita bahkan dibalik ujian ada hikmah yang begitu dalam, ada hadiah yang akan Allah berikan, jika kita semua mampu bersabar dan ridho dengan segala bentuk ujian tersebut
Satu hal yang perlu kita tanamkan dan perlu kita ingat sampai akhir kehidupan kita, jangan pernah putus asa dari Rahmat Allah, karena putus asa adalah bagian dari orang orang yang ingkar.
Demikianlah kajian yang singkat kita bersama ust. Sadam Husen, semoga dapat menambah kesabaran kita dalam menghadapi segala bentuk ujian dari Allah Subhana wata’ala.
Aamiin, Allahhuma Aamiin
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman
