JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Drs. Haryanto, M.Kes. adalah salah satu dari 11 Guru Besar (Profesor) Universitas Jambi (UNJA) yang resmi dikukuhkan pada Rabu (19/02/25) di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo.
Penetapan ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Nomor 137339/M/07/2024, yang mengatur Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen, yang berlaku mulai 1 Desember 2024, menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu Biokimia dan Pembelajarannya.
Prof. Haryanto, yang lahir di Sarolangun pada 13 Maret 1968, ia merupakan alumni UNJA. Ia menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) di bidang Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNJA pada tahun 1992.
Selanjutnya, ia melanjutkan studi S2 di bidang Ilmu Kedokteran Dasar, khususnya Biokimia Kesehatan, di Universitas Padjadjaran pada tahun 1998-2001.
Kemudian, pada tahun 2014 hingga 2018, ia kembali melanjutkan studi S3 di Program Doktor Pendidikan MIPA di UNJA.
Pendidikan sebagai teladan keluarga.
Prof. Haryanto mengungkapkan bahwa motivasi utamanya menempuh pendidikan hingga mencapai gelar Profesor adalah untuk memberikan contoh kepada keluarga dan masyarakat sekitar bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
“Latar belakang keluarga saya belum ada yang berpendidikan tinggi, apalagi meraih gelar Profesor atau Doktor. Saya ingin memberikan motivasi kepada anak-anak agar mereka bisa meraih apa yang telah saya capai,” ujar Prof. Haryanto. Sabtu (22/2).
Di balik kesuksesannya, perjalanan akademik yang ia lalui tidaklah mudah. Begitu banyak perjuangan yang ia lakukan hingga menjadi seorang guru besar.
“Pada saat SD pernah berjualan es lilin dan makanan lainnya untuk menambah penghasilan orang tua. Perjuangan berlanjut saat SMA dan S1 pernah menjadi buruh bangunan dan buruh kerja lepas demi melanjutkan pendidikan.
Pada saat S2 yang paling berat adalah terpisah dengan keluarga. Pada saat S3 pengalaman yang paling rumit adalah penyelesaian tugas akhir yang kadang hambatannya bukan karena faktor akademik.
Hingga sekarang manfaat pengalaman hidup seperti memasang batu bata bangunan masih sering dilakukan.”
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya kembali terjadi saat ia menjalani program doktor, di mana pada saat yang bersamaan kedua anaknya juga sedang menempuh pendidikan S2, S1, dan di SMA swasta.
“Bisa dibayangkan betapa beratnya beban, khususnya biaya kuliah saat itu, karena semua biaya pribadi, tanpa beasiswa,” ungkapnya.
Namun, meskipun menghadapi berbagai rintangan, ia merasa bersyukur atas dukungan yang luar biasa dari keluarga dan orang-orang terdekat.
“Alhamdulillah, semua mendukung dengan baik dan semangat. Tanpa dukungan mereka, tentu saya tidak bisa sampai sejauh ini,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Menyadari bahwa tantangan di masa depan akan berbeda dengan yang ia alami, Prof. Haryanto berharap generasi akademisi berikutnya mampu menghadapi berbagai permasalahan global dengan keterampilan generik yang dapat diterapkan di berbagai bidang.
“Generasi yang akan datang tentunya memiliki tantangan yang berbeda dengan yang saya alami dahulu. Harapannya generasi sekarang harus memiliki keterampilan yang dapat mengatasi permasalahan yang akan datang,” tambahnya.
Prof. Haryanto juga berpesan dan berbagi tips dalam menjaga semangat dan konsistensi dalam meneliti dan mengajar, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam dunia Pendidikan, karna seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, generasi akademisi muda harus bisa beradaptasi dengan baik.
“Timbalah ilmu sebanyak-banyaknya, dan implementasikan dalam kehidupan sebagai pengalaman. Semua yang kita kerjakan harus disandarkan kepada tujuannya. Hadapi tantangan dengan mencari solusi seperti sumber permasalahannya.” ujar Prof. Haryanto.
“Generasi sekarang dapat beradaptasi dengan baik jika memahami dan mempelajari prinsip perkembangan teknologi itu sendiri. Jadilah pengembang atau pencipta, bukan hanya konsumen teknologi digital,” tutupnya.
Dengan semangat dan keteguhan hati, perjalanan akademik Prof. Haryanto menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda yang bercita-cita untuk menempuh pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman