Tak Kenal, Maka Tak Takut

JAMBI, Beritategas.com – Alhamdulillah kita bersua kembali dengan ustadz Sadam Husen Jumat (02/02/2024).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Mari Kita selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih memberikan, iman dan Islam di dalam jiwa dan raga kita. Dua karunia sebagai bekal sentosa di dunia dan alam setelahnya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga hari kiamat.

Bacaan Lainnya

Dikesempatan yang berbahagia ini ustad Sadam Husen mewasiatkan takwa kepada diri kita semua, lantaran takwa menjadi bekal terbaik untuk menghadap Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ibunda Aisyah bercerita, “Apabila Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam melihat awan mendung atau angin kencang, raut muka beliau berubah. Beliau keluar masuk rumah, berjalan kesana kemari karena khawatir.

Lalu, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bagaimana aku bisa yakin bahwa angin kencang dan awan mendung itu bukan adzab dari Allah?.

Kaum ‘Ad telah dibinasakan dengan angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal Allah tidak menurunkan hujan, melainkan adzab untuk membinasakan mereka”. (HR. Al Bukhari).

Pembaca Beritategas yang berbahagia.
Rasa takut kepada Allah berbanding lurus dengan pengetahuan tentangNya. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Maka demi Allah, sungguhnya aku adalah orang yang paling mengenal Allah dan orang yang paling takut kepada-Nya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Semakin bertambah keilmuan seorang hamba tentang Allah, semakin bertambah pula rasa takutnya. Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai ilmu, dan cukuplah rasa aman dari Allah sebagai kebodohan”.
Orang kafir membangkang perintah Allah karena nihilnya rasa takut kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah ;
“Sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada akherat” (QS. Al Mudats-tsir : 53).

Sebab yang menjerumuskan orang kedalam kemaksiatan adalah karena mereka tidak memiliki rasa takut. Dan sebab yang membuat orang shalih menahan dirinya dari perkara yang haram, juga tidak lain karena hati mereka senantiasa diselimuti rasa takut kepada Allah.

“Rabb yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk shalat, dan perubahan gerak badanmu diantara orang-orang yang sujud”. (QS. Asy-Syu’araa’: 218-219).

Siapa yang takut kepada Allah dikala sepi, Allah akan menaunginya kelak di akherat. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda :
“… dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik, namun ia (menolak) dan mengatakan, “Sungguh aku takut kepada Allah”, (Muttafaqun’alaih).

Para pembaca Beritategas yang berbahagia.
Rasa aman dari hukuman dan pengawasan Allah merupakan sebab binasanya suatu kaum maupun individu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apakah mereka merasa aman dari siksa Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksa Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (QS. Al A’raaf : 99).

Kaum Nuh hancur dengan ditenggelamkan. Kaum Tsmud dengan petir. Kaum ‘Ad dengan angin yang sangat kencang. Kaum Syu’aib dengan gempa, guntur dan awan gelap.

Allah mengangkat perkampungan kaum Luth beserta isinya dengan ujung sayap salah satu malaikat, kemudian melemparkannya ke bumi.

Allah juga mengangkat gunung yang besar diatas Bani Israil, mengadzab mereka dengan angin topan, mengirim kepada mereka belalang, darah dan kutu, mengubah beberapa orang diantara mereka menjadi kera dan babi karena mereka bermaksiat.

Dan Allah membakar sebuah kebun yang luas beserta buahnya, sebagaimana disebut dalam Surah Hud, lantaran dosa pemiliknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan begitulah siksa Rabbmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat dzalim. Sungguh siksa-Nya amatlah pedih dan sangat berat”. (QS. Hud : 102).

Allah telah menurunkan siksa-Nya atas orang-orang yang tidak takut kepada-Nya. Allah menjadikan Fir’aun, seorang tiran yang sombong, menjadi bangkai di tengah lautan ombak.

Allah tenggelamkan Qarun, orang kaya yang lalim, kedalam tanah beserta tubuh dan hartanya. Dan Amr bin Luhay disiksa dengan terus menyeret ususnya sendiri di dalam neraka. Siapakah Amr bin Luhay? Ia adalah pelopor penyembah berhala pada masa Arab jahiliyah.

Pembaca rahimakumullah
Setan selalu menggoda manusia agar terjerumus dalam kesalahan dan kesyirikan, sementara jiwa manusia condong kepada kenyamanan dan kenikmatan. Tidak ada yang mampu mengontrolnya selain rasa takut kepada Allah dan hukuman-Nya.

Siapa yang takut kepada-Nya di dunia, dia akan mendapatkan rasa aman di akherat. Dan siapa yang merasa aman dari siksa-Nya di dunia, dia akan mendapat rasa takut di akherat.

Siapa yang takut kepada Allah, dia akan hidup mulia. Sementara, takutnya seseorang kepada makhluk yang lain adalah kehinaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti kalian dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, akan tetapi takutlah kalian kepada-Ku, jika kalian benar-benar beriman”. (QS. Ali Imron :
175).

Ustad Sadam Husen berharap, dari apa yang telah disampaikan semoga kita semua dapat mengambil pelajaran agar dalam mengarungi kehidupan ini dapat istiqomah, ta’at kepada Allah dan rasulnya. Serta mampu berjalan di jalan kebenaran, aamiin.

Pewarta: A.Erolflin
Editor: Firman

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.