PURWAKARTA, Beritategas.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purwakarta resmi menutup pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten Purwakarta pada Kamis 29 Agustus 2024 pada pukul 23.59 WIB, dengan di tutup nya pendaftaran tersebut KPU Purwakarta merilis 4 pasangan calon bupati dan wakil bupati Purwakarta, diantaranya paslon Hj. Anne Ratna Mustika – H. Budi Hermawan yang di usung partai PDIP dan Golkar.
Sementara itu partai Buruh sebagai salah satu partai yang seharusnya ikut mengusung paslon Hj. Anne Ratna Mustika (ARM) – H Budi Hermawan (HBH) dengan 6 partai lain harus gagal membubuhkan tanda tangan di KPUD Purwakarta sebagai partai pengusung.
Hal tersebut memantik banyak protes bahkan amarah dari kader partai Buruh baik tingkat Kabupaten sampai tingkat yang paling bawah sekalipun.
Denny Rokhmanul Hakim, SE, MM, selaku Sekretaris Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta yang lebih populer dipanggil “Abach Denny ” mengatakan jika perjuangan partai Buruh untuk mengusung paslon tersebut bukanlah main-main oleh karena itu wajar jika seluruh kader partai Buruh merasakan kecewa bahkan amarah.
“Jauh sebelum proses pendaftaran bagaimana partai Buruh ini mencoba menaikan popularitas calon yang akan diusung, Namun setelah hasil kerja keras meningkatkan popularitas dan elektabilitas, usaha kami di cukupkan sampai disini dengan tidak dimasukan partai Buruh sebagai partai pengusung. Partai Buruh hanya dijadikan sebagai iring iringan pendaftaran calon sampe gerbang KPU saja,” ujar Abach Denny yang juga menjabat sebagai ketua ORI (Organisasi Rakyat Indonesia) Kabupaten Purwakarta, Sabtu (31/08/24).
Abach Denny juga menyayangkan dengan gagalnya partai Buruh dan 6 partai lainya yang secara hasil pemilihan legislatif kemarin gagal menembus parlemen menjadi pengusung itu menurutnya adalah suatu kemunduran dalam bijaknya berdemokrasi karena sesuatu yang besar selalu dimulai dari yang kecil dan bersama yang kecil, apalagi gugatan threshold pilkada telah dimenangkan oleh partai Buruh.
“Harusnya segera disadari bahwa rumah besar yang dinaunginya sekarang berpondasi awal dari rumah kecil yang seharusnya tidak ditinggalkan, sebesar apapun nantinya pondasilah yang akan membuat kokoh atau runtuhnya bangunan,” kata Abach Denny dengan nada yang tegas.
Lalu untuk sikap partai Buruh selanjutnya Abach Denny tidak akan menghalangi kadernya untuk memilih berlabuh dan bersikap dalam menentukan pilihan di Pilkada Purwakarta . Sambil menunggu arahan hasil komunikasi politik dengan calon lainnya.
“Ya silahkan setiap kader bersikap menentukan arah perjuangan kepada siapa yang diyakini setia di garis perjuangan kesejahteran dan keadilan,” pungkasnya.
Pewarta : M. Ilham Affandi
Editor : Widiyo P