PALEMBANG, Beritategas.com – Bupati OKU Timur melalui Wakil Bupati yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. hadir dan mengikuti kegiatan Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Evaluasi Capaian Semester I Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah. Senin (03/07/23).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI ini dilaksanakan di Ballroom Wyndham OPI Hotel Palembang Banyuasin dan dibuka langsung oleh Gubernur Sumatra Selatan H. Herman Deru.
Adapun terlaksananya kegiatan ini dalam rangka momentum Hari Keluarga Nasional ke-30 di Provinsi Sumatra Selatan, sekaligus untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan koordinasi percepatan penurunan stunting antar OPD dan pemangku kepentingan lain, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sehingga berfungsi secara optimal dan merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Dalam sambutannya, HD mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mendapatkan penjelasan dan memahami fitur-fitur yang ada dan bisa dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting, “Karena capaian penurunan stunting di Sumsel bukan sekedar kinerja Gubernur saja, namum merupakan tugas semua kepada daerah di Provinsi Sumsel.” Tutur HD.
Terkait dengan serapan dana DAK yang masih belum terserap secara optimal, ia menyampaikan bahwa dirinya akan segera berkordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dana DAK tersebut dapat terserap 100%.
Selain itu, ia juga memberikan saran untuk dapat menurunkan angka stunting diantaranya melakukan pendataan, “Kita perlu melakukan audit terhadap kinerja kita yang telah kita lakukan untuk mengetahui sejauh mana capaian yang telah tercapai.” Tegas HD.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN RI Drs. Tavip Avus Rayanto, M.Si. melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 1.136 orang peserta yang terdiri dari TPPS, PKK, OPD terkait, Camat, Lurah dan Kepala Desa.
Wabup Yudha didampingi Ketua GOW Nur Inayah, S.Pd. seusai kegiatan mengutarakan harapannya kepada petugas di lapangan agar dapat mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk merubah pola hidup, pola fikir hingga pola makan.
“Kita mulai dari tahap pencegahan lebih awal, memberikan edukasi kepada calon pengantin, mensosialisasikan kepada ibu hamil dan lainnya, karena faktor stunting ini sering terjadi oleh kelalaian orang tua terhadap kebutuhan gizi anaknya.” Pungkasnya.
Pewarta : Liswan
Editor : Firman