JAKARTA, Beritategas.com – Setelah berkoordinasi dengan Forkopimda di Sumsel terkait persoalan illegal drilling dan refinery, Pj Bupati Muba H. Apriyadi Mahmud melaporkan persoalan ilegal drilling dan refinery ke Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn)TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P, Kamis (24/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Apriyadi mengadukan ancaman terhadap lingkungan, keselamatan warga bahkan potensi konflik yang terjadi akibat aktivitas ilegal drilling dan refinery di Muba.
“Prinsipnya Pemkab Muba ingin ada solusi dari persoalan illegal drilling ini, tentu dengan tidak menzalimi masyarakat dan merusak lingkungan yang terus menerus terjadi akibat aktivitas ilegal drilling dan refinery,” tegasnya.
Ia mengatakan, saat ini akibat aktivitas ilegal drilling tersebut sudah menyasar ke pencemaran sungai di Kabupaten Muba. “Tadi sudah kita sampaikan semuanya ke pak Moeldoko, semoga dalam waktu dekat ada solusi yang konkrit,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko mengaku sangat prihatin dengan kondisi illegal drilling dan refinery di Kabupaten Muba.
“Apa yang sudah dilaporkan pak Bupati Apriyadi ini akan menjadi atensi nantinya, ini juga sudah menjadi sorotan bapak Presiden,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data hingga September 2022 tercatat ada sebanyak 7 ribu lebih sumur minyak ilegal di Kabupaten Muba yang dikelola masyarakat.
Pewarta : Rudi Hartono
Editor : Firman