Tiga Bentuk Istiqomah dan Hikmahnya

JAMBI, Beritategas.com – Pembaca Beritategas.com yang berbahagia ! Alhamdulillah, pada hari ini Jumat, 7 Rajab 1445H/19 Januari 2024 kita dapat bersua kembali dengan ustad Sadam Husen.

Patutlah kiranya kita selalu bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat yang tiada terhitung jumlahnya. Sebagai hamba Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sudah selayaknya, mensyukuri nikmat-Nya, secara terus-menerus sehingga, Dia akan menambah nikmat-Nya kepada kita.

Semoga shalawat serta Sallam tetap terlimpah kepada junjugan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alayhi was Sallam, yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang-benderang, semakin matap mengamalkan ajaran agama-Nya.

Ketahuilah , istiqomah merupakan salah satu perkara yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Karena dengan istiqomah, seorang muslim tidak akan dilanda oleh perasaan takut untuk mewujudkan nilai-nilai keimanan dan tidak akan berduka cita bila mengalami risiko yang tidak menyenangkan.

Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.” (al-Ahqaaf: 13)

Perintah istiqomah dirasakan Nabi Shalallaahu Alaihi Wasallam sebagai sesuatu yang sangat berat sehingga tetap ditekankan. Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman,
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Huud: 112)

Menurut ustadz Sadam , seperti yang dikutip oleh Muhammad Ali ash-Shabuni dalam tafsirnya menyatakan bahwa tidak diturunkan sebuah ayat pun dalam Al Qur’an kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang lebih berat dari daripada ayat ini hingga sahabat-sahabat berkata kepada beliau, “Rambut engkau cepat beruban wahai Rasulullah.” Rasulullah menjawab, “Surah Huud dan kawan-kawannya telah menyebabkan rambut saya cepat beruban.”

Menurut istilah dalam ajaran Islam, istiqomah diartikan sebagai sikap teguh dalam mempertahankan keimanan di tengah berbagai macam tantangan dan godaan.
Secara garis besar, istiqomah bisa dibagi menjadi tiga.
1. Istiqomah dalam Aqidah
Ketika seseorang telah mengakui Allah Shalallaahu Alaihi Wasallam sebagai Tuhannya, maka dia harus terikat dengan segala prinsip hidup yang telah digariskan-Nya. Manakala orang lain mengalami penyimpangan dalam masalah aqidah, kita pun tidak boleh ragu untuk menganggapnya sebagai orang yang salah.
Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman,
“Maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah. Mereka menyembah sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan (terhadap) mereka tanpa dikurangi sedikit pun.” (Huud: 109)
2. Istiqomah dalam Syari’at dan Akhlaq
Sebagai konsekuensi dari keislaman yang sudah kita nyatakan, kita harus menyadari dan melaksanakan tuntunan syariat dan ketentuan akhlak Islam.
Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman,
“Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui.” (al-Jaatsiyah: 18)
Istiqomah dalam syariat dan akhlak juga bisa kita pahami dari firman Allah,
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka, ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (al-An’aam: 153)
3. Istiqomah dalam Perjuangan
Perjuangan di jalan Allah akan berhadapan dengan berbagai macam kendala, tantangan, dan kesulitan yang sangat berat. Karena itu hadapi dengan istiqamah. Nabi juga diingatkan dalam hal ini, sebagaimana Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman,
“Maka boleh jadi engkau (Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya, karena mereka akan mengatakan, ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta (kekayaan) atau datang bersamanya malaikat?’ Sungguh, engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu.” (Huud: 12)
Istiqomah memang berat, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mencapainya. Allah Subhaanahu Wata’aalaa memberikan jaminan perlindungan dan kebahagiaan bagi hamba yang istiqomah. Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. Kamilah pelindung pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.” (Fushshilat: 30-31).

Hikmah Istiqomah dan Keutamaanya
Menerapkan sikap istiqomah dalam hal apa pun tentunya tidak akan membuat seseorang rugi. Sebab dalam Al Quran telah diterangkan bahwa ganjarannya adalah surga.

Berikut terdapat hikmah dari sikap istiqomah yang bisa diperoleh siapa saja asalkan mau bersikap teguh pendirian serta ikhlas menjalaninya.
Orang-orang yang istiqomah dalam beribadah akan mendapat perlindungan dari Allah SWT supaya tidak terjerat hal-hal sesat.

Orang-orang yang itiqomah akan dijauhkan Allah SWT dari rasa takut dan sedih, sehingga mereka bisa cepat mengatasi kesedihannya dan diberi rasa yakin bahwa selalu ada kehidupan lebih baik dari segala masalah.

Orang-orang yang istiqomah insya Allah bisa mendapatkan kesuksesan di dunia hingga akhirat, asalkan mereka mau terus berusaha, berdoa, dan tekun menjalani apa pun.

Adapun Keutamaan Istiqomah, seperti dijelaskan dalam Surah Fushilat ayat 30-32., yaitu :
– Mereka yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah dari rasa sedih dengan apa yang terjad di masa lalu.
– Akan dihilangkan rasa khawatir akan kehidupan di masa yang akan datang.
– Orang-orang yang istiqomah juga diberikan perlindungan oleh Allah di dunia.

Allah juga berjanji akan memberikan surga tempat segala kenikmatan dan kebahagiaan kepada orang-orang yang beristiqomah di jalan-Nya.

Ustad Sadam Husen berharap, dari apa yang telah disampaikan semoga kita semua dapat mengambil pelajaran agar dalam mengarungi kehidupan dapat istiqomah dalam ta’at kepada Allah dan rasulnya, Aamiin.

Pewarta: A.Erolflin
Editor : Firman

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.