JAMBI, Beritategas.com – Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi yang juga sebagai Ketua Penelitian melakukan penelitian bersama dosen Prodi Biologi UNJA yang berpengalaman dalam bidang botani dan etnobotani, yaitu Dr. Dra. Upik Yelianti, M.S., dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Prof. Dr. Ir. Anis Tatik Maryani, M.P., dari Fakultas Pertanian dan juga mahasiswa.
Mereka baru saja menyelesaikan eksplorasi mengenai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi khasiat tanaman obat tradisional yang selama ini digunakan masyarakat secara turun-temurun.
Tim melakukan penelitian lapangan dan wawancara langsung dengan narasumber yang memiliki pengetahuan mendalam tentang penggunaan tanaman obat.
Penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu Sebrang Kota Jambi dan Kayu Aro, Kerinci. Kedua daerah ini terkenal dengan kekayaan hayati dan penggunaan tanaman obat oleh penduduk setempat dengan etnis yang berbeda.
“Desa-desa ini dipilih karena masih mempertahankan tradisi penggunaan obat herbal yang diwariskan dari generasi ke generasi, di mana Sebrang Kota Jambi terkenal dengan suku Melayu, sementara Kayu Aro dikenal dengan suku Kerinci dan suku Jawa,” ungkap Revis, Kamis (08/08/2024).
Selama tiga minggu, tim peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung ke rumah-rumah narasumber.
Data yang diperoleh dari suku Jawa di Kayu Aro, Kerinci sebanyak 85 tumbuhan obat, sedangkan dari suku Melayu di Sebrang Kota Jambi sebanyak 111 tumbuhan obat.
“Data tersebut akan diidentifikasi, dan beberapa tumbuhan dibuatkan herbarium (awetan tumbuhan) berdasarkan informasi dari narasumber,” ujar Ketua Tim Peneliti.
Salah satu narasumber utama, Uwak Si Ayu, seorang herbalis berpengalaman, memberikan wawasan berharga mengenai berbagai tanaman obat yang tumbuh di sekitar lokasi penelitian.
Dalam wawancara di rumahnya, Uwak Si Ayu berbagi resep tradisional yang telah digunakan keluarganya selama bertahun-tahun.
“Untuk demam, kami biasanya membuat ramuan dari campuran daun jambu biji, kunyit, dan madu. Ramuan ini sangat efektif dan sudah digunakan sejak zaman orang tua kami,” ujar Uwak Si Ayu.
Dr. Dra. Upik Yelianti anggota peneliti, mengungkapkan, ”Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pelestarian budaya lokal dan pengetahuan tradisional”.
Tim peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dipublikasikan dan digunakan sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut serta menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan tentang pemanfaatan tanaman obat di Indonesia.
”Penelitian ini membuktikan bahwa kekayaan alam Indonesia, jika dikaji dengan pendekatan ilmiah yang tepat, dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia kesehatan di masa yang akan datang.” ujarnya.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman