SRAGEN, Beritataegas.com – Serka Mukmin Babinsa Desa Sunggingan Koramil 16/Miri Kodim 0725/Sragen melaksanakan giat Binwanwil kepada peserta didik SMK At-Taqwa Sunggingan dengan materi wasbang pengamalan Pancasila untuk menumbuhkan rasa Cinta terhadap perbedaan. Kegiatan yang dilaksanakan di SMK At-Taqwa beralamat di Dukuh Pondok RT. 003, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jumat (08/12/23).
Serka Mukmin menjelaskan bahwa perbedaan suku membuat kayanya akan ilmu. Dapat mengenal budaya, kebiasaan dan ajaran ilmu baru dari teman yang berbeda suku.
“Adakah Siswa SMK At Taqwa di sini yang punya teman berbeda suku? Jika ada, kalian sangat beruntung karena dapat mengenal budaya serta ajaran baru. Selain itu, lingkungan yang majemuk bisa memberikan kalian referensi pertemanan yang lebih luas”, jelas Babinsa.
Ditambahkan oleh Serka Mukmin bahwa Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, semua harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.
” Dengan adanya Bhineka Tunggal Ika, menjadikan keberagaman yang bisa mempersatukan seluruh suku yang berada di Indonesia. Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih berwarna”, tambahnya.
Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.
“Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”, ujarnya.
Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.
“Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan ibadahnya, tolong-menolong antar warga ketika melaksanakan hari raya dan tidak membeda-bedakan tetangga serta menghargai perbedaan budaya yang ada”, pungkasnya.
Pewarta : Sapto Haryono
Editor : Widiyo Prakoso