MAGELANG, Beritategas.com – Memperingati desa di daerah Jawa Tengah sering disebut dengan “Merti Desa”, yang dilaksanakan setiap tahun di desa yang bersangkutan. Seperti dilaksanakan oleh masyarakat Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (05/03/23).
Kegiatan tahunan tersebut dipusatkan di Dusun Jeketro, Desa Windusari dengan diawali kirab budaya. Start dari Taman Bunga Windusari hingga finish di Dusun Jeketro dengan jarak sekitar 700 meter.
Kirab budaya diikuti oleh Kepala Desa Windusari beserta perangkat desa, kelompok kesenian, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, PKK dan warga masyarakat perwakilan dari masing-masing dusun se-Desa Windusari.
Arak-arakan dipimpin grup Drumband Banser Windusari disusul para pemuda berpakaian prajurit. Mereka mengawal tumpeng, gunungan hasil bumi dan gunungan ketupat.
Hadir dalam kegiatan tradisi Desa Windusari tersebut Camat Windusari Drs. Titok Lestianto, M.M., Danramil 04/Windusari diwakili Serma Suripto, Kapolsek Windusari diwakili Kanit Binmas Iptu Rijanto. Serta Kepala Desa Windusari Yusuf Hidayat beserta perangkat, Ketua BPD Windusari Muh Kholil, Babinsa Serma Rofiqin dan Bhabinkamtibmas Aipda Amirul Mukminin.
Dalam sambutannya, Kades Windusari Yusuf Hidayat mengucapkan terimakasih kepada warganya, serta memberikan apresiasi atas kekompakan masyarakat dalam “uri-uri” (melestarikan) tradisi Merti Desa. Dengan harapan ke depan lebih baik.
“Semoga Desa Windusari dilimpahi kemakmuran dan kesehatan warganya. Tetap guyub rukun bersama membangun desa,” kata Yusuf.
Selanjutnya, Camat Windusari Drs. Titok Lestianto juga mengapresiasi kebersamaan warga Desa Windusari yang dengan semangat melaksanakan acara tradisi Merti Desa.
“Kegiatan ini sangat bagus. Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia. Serta mengedukasi generasi kita untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal, khususnya di Windusari. Semoga tetap lestari dari generasi ke generasi,” ucap Camat Titok.
Acara dilanjutkan dengan penampilan ibu-ibu PKK dan merebutkan gunungan yang telah dikirab. Merti Desa berlangsung hingga malam dengan pentas berbagai kesenian tradisional Desa Windusari.
Pewarta : Nur Malasari Ningsih
Editor : Widiyo Prakoso