JAMBI, Beritategas.com – Universitas Jambi (UNJA) melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2024, menurunkan mahasiswanya sejak 07 Juli 2024 lalu ke Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi ‘Memberantas Buta Aksara Al-Qur’an dan Mentradisikan Khatam Al-Qur’an Menuju Generasi Qur’ani’.
Umat Islam harus peduli masalah ini, betapa banyaknya orang yang tidak bisa membaca Al quran. Hal ini menjadi focus pembinaan PPK Ormawa Ptq Ar-Rayhaan Universitas Jambi di desa Pematang Raman.
Pematang Raman, merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Kumpeh, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Memiliki wilayah seluas 16.000 hektar dengan perkebunan kelapa sawit dan persawahan padi sebagai komoditas utamanya.
Menurut Ketua Ppk Ormawa Ptq Ar-Rayhaan Abdul Hakim Febridalsyah, dari data yang diperoleh, di desa Pematang Raman masih memiliki angka masyarakat yang buta aksara Al-Qur’an mencapai 20 persen dari jumlah penduduk keseluruhan, ungkapnya, Selasa (06/08/2024).
Desa Pematang Raman memiliki potensi yang kuat dalam mewujudkan generasi Qur’ani, dibuktikan dengan adanya Rumah Tahfidz yang sudah di dirikan sejak tahun 2020.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, rumah tahfidz yang semulanya dijadikan tempat masyarakat untuk menimba ilmu agama Islam, berangsur kehilangan perannya.
Menurunnya minat masyarakat yang belum mampu membaca, menulis, dan memahami Al-Quran, membuat rumah tahfidz ini tidak lagi aktif digunakan sebagai tempat belajar, hingga sempat dijadikan lumbung padi oleh masyarakat sekitar.
Akibatnya, tingkat masyarakat buta aksara Al-Qu’an di Desa Pematang Raman tidak terselesaikan dan cinderung bertambah.
Menyikapi hal tersebut, melalui program PPK ORMAWA inilah kami ingin mereaktifitaskan kembali rumah tahfizh dan potensi-potensi yang di miliki masyarakat desa Pematang Raman.
Permasalahan semacam ini dibutuhkan kepedulian semua pihak agar jumlah masyarakat yang belum paham Baca Tulis Quran dapat diminimalisir, sehingga pengamalan nilai-nilai kandungan Ayat Suci Al-Qur’an terus membumi.”ungkap Abdul Hakim Febridalsyah.
Abdul Hakim Febridalsyah juga menceritajkan, sejak awal kedatangan kami di sambut hangat oleh masyarakat setempat, pemerintah desa dan masyarakat sangat antusias dengan program yang akan kami jalani.
“Sudah hampir satu bulan kami menjalankan program di Desa Pematang Raman, alhamdullilah berjalan dengan lancar walaupun sempat mengalami beberapa kendala namun hal tersebut dapat di selesaikan dengan kerjasama tim yang baik,” ujarnya.
Terakhir, kami berharap nantinya setelah program kami di Desa ini 100 persen terealisasi, desa Pematang Raman tetap melanjutkan program yang kami jalankan selama berada di desa ini, sehingga desa Pematang Raman dapat menjadi desa Qur’ani seperti yang kami, masyarakat dan pemerintah setempat inginkan. Bagaimana mau memahami Al Quran jika membaca saja tidak bisa, dan bagaimana mau mengamalkannya.
“Kami yakin dan percaya, bahwa satu hal kecil yang kami bawa hari ini di Desa Pematang Raman, akan berdampak besar bagi banyak orang di kemudian hari.” harapnya.
Kunjungi : www.unja.ac.id.
Pewarta : A.Erolflin
Editor : Firman