SRAGEN, Beritategas.com – Kabupaten Sragen adalah salah satu penopang lumbung pangan Solo Raya, Bahkan juga penopang pangan Nasional. Eko Suyanto (37) yang bertempat tinggal di Dukuh Gemulung, Desa Kwangen, Kabupaten Sragen memutuskan bertani sebagai prasarana usahanya menjemput rezeki, Kamis (30/03/23).
Di Desa Kwangen, masih cukup luas lahan persawahannya. Walau sebagian telah berganti dengan perumahan, namun dengan lahan yang tersisa masih cukup menggiurkan hasil dari pertaniannya.
“Bagi saya, bertani adalah sebuah kebanggaan. Saya mengambil keputusan pertani ini sejak dua (2) tahun belakangan ini. Dimana sebelumnya dikarenakan Bapak saya yang sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Sawah pun harus tetap dikelola, dari hal tersebut kemudian saya putuskan untuk bertani”, jelasnya.
Mungkin kebanyakan usia-usia tiga puluhan (30) di wilayah Kecamatan Gemolong, orang cenderung masih kerja di pabrik atau berwirausaha. Namun itu semua tidak mengurangi niat Eko Suyanto dan Erna (34) (istri Eko) untuk bertani.
“Saya malah merasa bangga kepada suami saya (Eko). Dimana yang lain merantau meninggalkan anak-istri untuk menjemput rezeki, suami saya memutuskan bertani di Desa bersama keluarga untuk mencukupi nafkah keluarga”, ungkap Erna.
Pasangan yang telah mengarungi rumah tangga selama 12 tahun ini, memiliki satu (1) putra yang bernama Bara Wicaksana (11) duduk di kelas enam (6) Sekolah Dasar.
Sosok Bapak adalah sebagai inspirasi untuk bertani di Desa. Disamping juga sebagai inspirasi, juga bertani ini sebagai pengingat akan jasa-jasa orang tua yang dulu dengan susah payah membesarkan anak-anaknya.
“Sudah menjadi niatan saya untuk bertani di Desa sebagai pelanjut profesi almarhum Bapak saya. Mungkin dulu saya yang selalu kurang ajar kepada Bapak saya, sekarang saya harus menebus tindakan-tindakan yang tercela tersebut. Dengan menjadi petani, saya akan ingat selalu kepada Bapak saya dan dari pengingat itu, apalagi di bulan suci Ramadhan ini, saya bisa mendoakan selalu kepada Bapak yang telah tiada agar diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan di surga, serta mendoakan Ibu agar panjang umur”, tambah Eko.
Sudah diniatkan melanjutkan profesi orang tua untuk bertani, Eko pun membuatkan usaha konter untuk menjual pulsa, membuka toko penukaran isi ulang air mineral dan membuka agen gas LPG untuk kesibukan istrinya.
“Untuk istri saya tersayang, kami coba membuka konter untuk isi ulang pulsa, penukaran galon isi ulang air mineral dan agen gas LPG. Semoga dengan ini semua, menjadikan berkah untuk keluarga kecil kami”, pungkasnya.
Pewarta : Widiyo Prakoso
Editor : Firman