PALEMBANG, Beritategas.com –
Malaikat Jibril pernah memanjatkan doa yang diaminkan Nabi Muhammad SAW. Salah satunya tentang celakanya seorang muslim yang menjumpai bulan Ramadan, namun ia tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.
Ucap Ustad Dedi Dores.Sos, saat menyampaikan tausiyahnya pada malam ke-enam Ramadhan 1445 Hijrah Pada sholat tarawih di Masjid Al-Aman Komplek Pakri Jalan Jenderal Bambang Utoyo Palembang Sabtu (16/3/2024). Malam.
Hadir dalam kegiatan Sholat Tarawih Karo SDM Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo SIK,MSi, Dirlantas Kombes Pol M.Pratama Adhyasastra SIK MH, Dirkrimum Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SIK MH, Kabid Humas Kombes Pol Sunarto, Kombes Pol Gandung D Wardoyo,SIK, AKBP Takdir dan Jamaah Sholat Tarawih seputaran Masyarakat Komplek Pakri Palembang.
Dalam ceramahnya ustad Dedi Dores menyampaikan Hadist yang Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata saat Nabi Muhammad SAW pernah naik mimbar kemudian berkata “Amin, Amin, Amin,” ujarnya.
Ditanyakan kepadanya, “Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya Jibril datang kepadaku, dia berkata, “Barang siapa yang mendapati bulan Ramadan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan ‘Amin’ maka aku pun mengucapkan Amin…” (HR Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al-Baihaqi). Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Jelasnya
Masih kata ustad Dedi, ada juga hadits lain yang senada yaitu Nabi SAW naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, Amin, Amin.”
Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau berkata ‘Amin, Amin, Amin, Ya Rasulullah?”
Nabi SAW menjawab, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata, ‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau Namun dia tidak bersholawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadan tetapi keluar dari bulan Ramadan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’ maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’.” (HR Al-Bazzar, Hakim, dan Bukhari) Ujarnya.
Ustad Dedi mengatakan Pertama, mengenai sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Model manusia merugi menurut hadits tersebut ialah orang yang apabila disebut nama beliau di sisinya, namun tidak bersholawat atas beliau.
“Pasalnya, bersholawat atas Rasulullah SAW merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah,” Ungkapnya
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat 56,
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” tambahnya.
Terkait hal tersebut, Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa memohonkan sholawat atasku sekali, Allah SWT bersholawat atasnya sepuluh kali.” (HR Muslim) Jelasnya.
Kedua, datangnya bulan Ramadan harus kita sikap sebagai bulan berlimpahnya pahala dan kebaikan. Sekecil apapun kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT karena melimpah ruahnya pahala dan balasan katanya dan.
Ketiga, besarnya peran dan keberadaan orang tua terhadap anak diibaratkan sebagai kunci untuk memasuki surga Allah SWT. Menurut penjelasan dalam buku tersebut, jika ingin masuk surga maka buatlah orang tua tersenyum bahagia,” terangnya.
“Adapun, jika orang tua bersedih dan duka karena ulah anaknya, itu pertanda anak tersebut telah jauh dari ridha Allah SWT. Allah SWT baru akan ridha jika orang tua ridha dan Allah SWT akan murka manakala orang tuanya juga tidak ridha terhadapnya,” tandasnya.
Pewarta : Sadiman
Editor : Firman