Contoh lainnya si pencuri ayam atau kayu yang tidak seberapa, terkadang dihukum sangat tegas dan berat daripada koruptor maling uang rakyat. Rasulullah yang merupakan teladan bagi kita semua telah memberikan sikap adil dalam hukum tanpa pandang bulu,
“Adapun aku, demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jika Fatimah putri Muhammad mencuri maka akan aku potong tangannya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Keempat, kita masih belum merdeka dari kesenjangan dalam kesejahteraan.
Jarak antara orang kaya dan orang miskin masih menganga. Orang kaya menjadi semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
Ini adalah hal yang menunjukkan kita belum merdeka. Karenanya, menjadi tanggung jawab besar di pundak setiap pemimpin yang diamanahi oleh rakyat, untuk menciptakan pemerataan dalam kesejahteraan, sehingga ketimpangan yang tengah terjadi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Semoga menginjak usia ketujuh puluh sembilan tahun kemerdekaan Indonesia, bangsa ini bisa meraih kebebasan dan kemerdekaan yang sesungguhnya. Bagi umat Islam, kemerdekaan yang hakiki adalah sebuah perjuangan tiada henti.
Jangan sampai kita menyerah tanpa perlawanan akibat tergiur godaan dunia dan lalai dalam menjalankan kewajiban kita sebagai seorang hamba.
Mari kita memerdekakan diri kita dari ‘penjajahan’, kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan dalam kesejahteraan.