Wisata Religi Candi Banyunibo Klaten

Candi

KLATEN, Beritategas.com – Kabupaten Klaten menyimpan banyak sekali bangunan-bangunan kuno berupa candi. Tidak sedikit candi-candi yang terkenal karena akan kelengkapan penemuannya.

Setyo, petugas dinas wisata setempat menuturkan bangunan Candi bersejarah bercorak Budha yang letaknya cukup dekat dengan Candi Ratu Boko, Candi Ijo, dan Candi Barong. Meskipun bangunan candi cukup megah, Candi Banyunibo yang terletak di dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan Sleman Kabupaten Klaten ini tidak begitu dikenal masyarakat lantaran berada di kawasan yang cukup terpencil. Sebagaimana penelusuran awak media Beritategas.com, Senin (08/05/23).

Bacaan Lainnya

Namun demikian, banyak hal menarik yang dapat dipelajari. Bahkan, seorang arkeolog Belanda, NJ Krom menyebut bahwa candi Budha ini unik lantaran berada di kompleks Civa Plateau, yakni kompleks candi Hindu di perbukitan timur Kota Yogyakarta.

“Menurut catatan sejarah, Candi Banyunibo mulanya ditemukan dalam keadaan tidak utuh, berupa reruntuhan. Proses penelitian dan penggalian dilakukan pada tahun 1940-an. Sementara proses penyusunan kembali baru dilakukan pada tahun 1943. Candi yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno ini dipugar secara bertahap”, jelasnya.

Tahap pertama dilakukan untuk menyelesaikan bagian alas, tubuh, kaki, pelataran dan pagar candi bagian utara. Pemugaran kedua dilaksanakan pada tahun 1976 untuk menyelesaikan atap dan stupa puncak candi induk. Proses pemugaran selesai pada tahun 1978.

“Banyunibo berasal dari dua kata, yakni banyu dan tibo yang dalam Bahasa Jawa berarti air dan jatuh. Dengan kata lain, arti dari Banyunibo adalah air yang jatuh atau menetes. Barangkali penamaan tersebut tak lepas dari banyaknya ornamen yang terpampang hampir di seluruh bagian candi”, ungkapnya.

Oleh warga sekitar, candi ini sering disebut Si Sebatang Kara Banyunibo lantaran letaknya terpisah dari candi-candi lainnya. Candi yang tampak kokoh ini akan tampak megah ketika dilihat dari jauh. Namun, ketika dilihat dari dekat, candi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Bentuk Bangunan dan Struktur Candi Banyunibo Struktur utama Candi Banyunibo dikelilingi stupa di permukaan tanah. Bahkan, hingga saat ini, dasar-dasar candi yang masih asli tersebut dapat dilihat secara langsung.

“Pada candi ini, stupa diatur sederet dengan masing-masing tiga (3) stupa di bagian selatan dan timur. Candi yang menghadap arah barat ini memiliki desain atap Candi Banyunibo melengkung dengan hiasan berupa stupa soliter. Konon, atap melengkung melambangkan bunga teratai. Namun, sebagian peneliti berpendapat bahwa bentuk tersebut meniru atap serat ijuk yang umum ditemukan pada arsitektur Jawa Kuno”, tambahnya.

Candi Banyunibo memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari padi bagian kaki sehingga di sekeliling tubuh terdapat banyak selasar atau lorong. Ukuran atap candi induk Banyunibo mencapai 2,75 meter dengan stupa setinggi 3,5 meter sebagai puncaknya. Di bagian utara candi induk terdapat tembok batu sepanjang 65 meter.

“Dari bentuk atap dan stupa dapat dipastikan bahwa Candi Banyunibo bercorak Budha. Tak jauh dari pos penjagaan, terdapat sejumlah batu candi, puncak candi dan arca nandi yang ditemukan di sekitar desa. Namun, benda bersejarah tersebut bukanlah bagian dari Candi Banyunibo”, pungkasnya.

Pewarta : Dwi Nurbiyanto dan Suprapto
Editor : Widiyo Prakoso

Ikuti Kami di :banner 300x250
banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.