BOYOLALI, Beritategas.com – KI Ageng Pengging Sepuh atau disebut Prabu Handayaningrat, adalah raja pertama Kerajaan Pengging yang muncul pada periode akhir Majapahit awal Demak.
Setelah sebelumnya, kerajaan Pengging ada dalam legenda, yaitu legenda Rara Jonggrang Prambanan, bahwa Kerajaan Pengging dipimpin oleh raja Prabu Anglingdriya, yang mana musuh bebuyutan dari raja Ratu Boko di Prambanan.
Setting cerita ini berlatar pada abad ke-8 atau masa pemerintahan Medang Mataram Kuno atau dalam legenda disebut kerajaan Medang Kamulan. Hingga nama Pengging muncul kembali pada era Prabu Andayaningrat tersebut.
Makam Prabu Sri Mangkurung Handayaningrat terletak di kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali. Dimana makam tersebut diberi kuncen yang bernama Surip dan dikenal dikalangan peziarah dengan sebutan mbah Surip, rumahnya pun tak jauh dari letak makam.
Mbah Surip banyak bercerita kepada awak media Beritategas.com, pada Rabu (18/01/23). Mulai dari asal-usul sampai dengan jalan kehidupan Prabu Sri Mangkurung Handayaningrat.
Dikatakannya bahwa ia tak ingin apa yang disampaikan olehnya dianggap sebagai sebuah kebenaran, namun hanya merupakan pendapat pribadinya berdasar kisah yang ia terima, karena orang lain bisa memiliki pendapat berbeda.
“Menurut sejarah, Pangeran Handayaningrat menikah dengan Retno Pembayun, putri sulung Brawijaya Pamungkas atau Brawijaya V, Raja terakhir Majapahit. Dari perkawinan itu lahir Kebo Kanigara, Kebo Kenanga dan Kebo Amiluhur,” jelas Mbah Surip.
Menurut penuturan Mbah Surip, Prabu Handayaningrat adalah kepala tanah perdikan Pengging. Dan setelah mangkat, digantikan oleh putranya.
“Prabu Handayaningrat adalah kepala tanah perdikan Pengging dan dikenal sebagai Ki Ageng Pengging Sepuh setelah ia mangkat dan Ki Kebo Kenanga menggantikannya dengan julukan Ki Ageng Pengging,” tambah Mbah Surip.
Diceritakan pula oleh Mbah Surip peristiwa mangkatnya Prabu Handayaningrat. Yang konon disebabkan oleh racun yang terdapat pada bilah keris yang ditusuk kan kepada Prabu Handayaningrat.
“Ki Ageng Pengging Sepuh mangkat karena tertusuk Keris Sunan Ngudung milik ayah Sunan Kudus pada perang antara Demak dan Majapahit. Sunan Ngudung kemudian Wafat oleh Adipati Terung. Mungkin karena Ki Ageng Pengging Sepuh mangkat terkena racun warangan keris, maka Mahesa Jenar sebagai sosok yang kebal segala macam-macam racun. Itu karena ia telah mendapat sari pati bisa ular Gundala Seta dari Ki Ageng Sela, sahabatnya yang bisa menangkap petir itu”, pungkas Mbah Surip.
Pewarta : Dwi Nurbiyanto dan Suprapto
Editor : Widiyo Prakoso